1.Cek terlebih dahulu apakah paket dhcp sudah terinstall,
2.coba periksa dengan mengetikkan perintah “rpm –qa |grep dhcp”, dan apabila paketnya belum terinstall installah paket dhcp pada CD instalasi Redhat dengan perintah
3.# rpm –ivh dhcp.xxx
Konfigurasi DHCP
Terdapat dua file konfigurasi DHCP yang paling utama ialah file dhcpd.conf yang terletak di /etc/dhcpd.conf, file ini kita buat sendiri karna secara defaultnya file ini tidak ada walaupun paket DHCP sudah terinstall. File kedua ialah dhcp.leasses yang terletak di /var/lib/dhcp/dhcp.leasses di file ini berisi tentang data client yang menggunakan server DHCP.
Anda juga dapat membuka manual DHCP server dengan perintah man dhcpd.
Sebelum konfigurasi dhcpnya kita copy dulu file defaultnya di /usr/share/doc/dhcp.xxx/dhcpd.conf.sample ke /etc/dhcpd.conf :
# cp /usr/share/doc/dhcp.xxx/dhcpd.conf.sample /etc/dhcpd.conf
Di bawah ini ialah contoh isi file /etc/dhcpd.conf
# vi /etc/dhcpd.conf
ddns-update-style ad-hoc;
subnet 192.168.5.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.5.30 192.168.5.60;
default-lease-time 3600000;
option subnet-mask 255.255.255.0;
option routers 192.168.5.1;
option domain-name-servers 192.168.0.200;
option domain-name “adhit.com”;
}
*Keterangan;
Subnet ialah alamat network IP yang digunakan oleh server DHCP dan netmasknya.
range ialah Jumlah IP yang dapat dibagikan dalam hal ini dituliskan IP berapa dan sampai berapa
default-lease-time ialah batas waktu penyewaan.
option routers ialah IP gateway yang di gunakan.
option domain-
name-servers ialah IP DNS dari suatu ISP atau IP DNS komputer server local yang digunakan.
option domain-name “adhit.com” ialah suatu alamat domain
Kemudian Restart dhcpnya dengan cara :
# service dhcpd restart
Atau
# /etc/init.d/dhcpd restart
Pengujian Web Server
Untuk Pengujian maka cobalah pada client dengan cara Klik kanan pada icon Network disamping kanan bawah layar Monitor.setelah itu Properties. Lalu pilih dan klik properties pada TCP IP.maka akan ada tampilan ceklis Obtain an IP Address Automtically seperti pada gambar di bawah ini
Jumat, 08 Mei 2009
Cara Membuat Hostname dan Gateway pada RedHat Linux
1. Pada login pertama atau server login ketikkan root lalu enter
2. Setelah itu masukan password login
3. Lalu ketikkan ‘vi(spasi) /etc/syscofig/network’
4. Lalu ubah nama hostname atau gateway sesuai dengan keinginan anda
5. Lalu save “escape , : (titik dua)wq atau x! (tanda seru)”
6. Dan setelah itu “reboot” atau restart komputer tersebut
2. Setelah itu masukan password login
3. Lalu ketikkan ‘vi(spasi) /etc/syscofig/network’
4. Lalu ubah nama hostname atau gateway sesuai dengan keinginan anda
5. Lalu save “escape , : (titik dua)wq atau x! (tanda seru)”
6. Dan setelah itu “reboot” atau restart komputer tersebut
Cara Merubah IP Address pada RedHat Linux
Ada dua cara dalam merubah IP Address di RedHat Linux, yaitu :
1. Dengan permanent atau merubah IP untuk seterusnya
2. Dengan sementara atau merubah IP selama komputer digunakan dan berubah menjadi alamat IP yang semula ketika komputer sudah dimatikan.
Merubah IP Address dengan permanent
1. Ketikkan ’vi(spasi) /etc/sysconfig/network-scripts/ifcgf(spasi)eth0’
2. Lalu ubah IP Address , Netmask dan Broadcast sesuai dengan IP yang akan anda pakai.
3. Lalu restart “service network restart” enter
4. Lalu cek IP dengan mengetikan ‘ifconfig’
Merubah IP Address dengan sementara
1. Ketikkan ’ifconfig(spasi)eth0(spasi)IP Address yang akan digunakan
2. Lalu restart ”service network restart”
3. Dan cek kembali IP tersebut.
1. Dengan permanent atau merubah IP untuk seterusnya
2. Dengan sementara atau merubah IP selama komputer digunakan dan berubah menjadi alamat IP yang semula ketika komputer sudah dimatikan.
Merubah IP Address dengan permanent
1. Ketikkan ’vi(spasi) /etc/sysconfig/network-scripts/ifcgf(spasi)eth0’
2. Lalu ubah IP Address , Netmask dan Broadcast sesuai dengan IP yang akan anda pakai.
3. Lalu restart “service network restart” enter
4. Lalu cek IP dengan mengetikan ‘ifconfig’
Merubah IP Address dengan sementara
1. Ketikkan ’ifconfig(spasi)eth0(spasi)IP Address yang akan digunakan
2. Lalu restart ”service network restart”
3. Dan cek kembali IP tersebut.
Cara Membuat DNS di Linux RedHat
1. Jika diinginkan anda boleh mengubah IP Address komputer anda dengan IP yang lain
2. Lalu ubah ’NameServer ’ supaya mengurangi kendala(kesalahan) dalam pembuatan DNS dengan mengetikan ’vi(spasi)/etc/named.conf’ enter untuk memulai konfigurasi DNS
3. // ————-
// Resolve DNS
// ————-
zone “localhost” IN {
type master;
file “localhost.zone”; //–> lokasi dan nama file zone
allow-update { none; };
};
// ————-
// Reverse DNS
// ————-
zone “1.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
allow-update { named.local; }; –> lokasi dan nama file zone
};
include “/etc/named.primary.conf”; //–> menyertakan konfigurasi untuk virtual domain
Lalu copy atau tuliskan kembali Resolve DNS dan Reverse DNS
4. Setelah itu, lalu isikan localhost menjadi DNS yang anda inginkan, lalu ubah file”localhost.zone” nama file yang akan dbuat dan disimpan, lalu ubah IP Address yang ada pada Reverse DNS menjadi IP Address komputer anda, lalu ubah named.local menjadi file zone yang akan dibuat dan disimpan.
contoh:
// ————-
// Resolve DNS
// ————-
zone “siti.comt” IN {
type master;
file “t”; //–> lokasi dan nama file zone
allow-update { none; };
};
// ————-
// Reverse DNS
// ————-
zone “1.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
allow-update { “s”; }; –> lokasi dan nama file zone
};
include “/etc/named.primary.conf”;
5. Lalu save “escape , : (titik dua)wq atau x! (tanda seru)”
6. Lalu masuk ‘cd(spasi)/var/named/’ dimana file named disimpan
7. Lalu ketik ’cp(spasi)named.local(spasi)s
vi(spasi)s
$TTL 86400
@ IN SOA .localhost. root.localhost.local. (
1997022700 ; Serial
28800 ; refresh
14400 ; retry
3600000 ; expiry
86400 ; minimum
IN NS root.localhost.
1 IN PTR root.localhost..
Ubah localhost pertama menjadi nama DNS yang kita buat, lalu localhost kedua menjadi nama hostname/nama komputer, lalu ubah local menjadi nama DNS yang kita buat, lalu root.localhost. pertama ubah menjadi hostname.DNS kita, dan root.localhost. yang kedua juga sama. ubah angka 1 menjadi IP Address
$TTL 86400
@ IN SOA .siti.com. root.server.siti.com. (
1997022700 ; Serial
28800 ; refresh
14400 ; retry
3600000 ; expiry
86400 ; minimum
IN NS server.siti.com.
1 IN PTR server.siti.com.
8. Lalu save
9. Setelah itu copy kan file s ke t ’ cp s t ’
$TTL 86400
@ IN SOA .siti.com. root.server.siti.com. (
1997022700 ; Serial
28800 ; refresh
14400 ; retry
3600000 ; expiry
86400 ; minimum
IN NS server.siti.com.
server IN A 192.168.1.1
www IN CNAME server.siti.com.
mail IN CNAME server.siti.com.
ubah angka 1 menjadi hostname , ubah PTR menjadi A , ubah server.siti.com yang kedua menjadi alamat IP , www IN CNAME server.siti.com. untuk domain , mail IN CNAME server.siti.com untuk mail
10. Lalu save
11. Setelah itu lalu masuk ke hosts ‘vi(spasi)/etc/hosts’
12. Lalu tambahkan alamat IP, hostname(spasi)hostname.DNS
13. Save, lalu restart ’ service named restart ’ lalu ‘killall -HUP named
14. Setelah itu cek ‘ping.www.siti.com”
Dan pembuat DNS pun selesai dibuat
2. Lalu ubah ’NameServer ’ supaya mengurangi kendala(kesalahan) dalam pembuatan DNS dengan mengetikan ’vi(spasi)/etc/named.conf’ enter untuk memulai konfigurasi DNS
3. // ————-
// Resolve DNS
// ————-
zone “localhost” IN {
type master;
file “localhost.zone”; //–> lokasi dan nama file zone
allow-update { none; };
};
// ————-
// Reverse DNS
// ————-
zone “1.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
allow-update { named.local; }; –> lokasi dan nama file zone
};
include “/etc/named.primary.conf”; //–> menyertakan konfigurasi untuk virtual domain
Lalu copy atau tuliskan kembali Resolve DNS dan Reverse DNS
4. Setelah itu, lalu isikan localhost menjadi DNS yang anda inginkan, lalu ubah file”localhost.zone” nama file yang akan dbuat dan disimpan, lalu ubah IP Address yang ada pada Reverse DNS menjadi IP Address komputer anda, lalu ubah named.local menjadi file zone yang akan dibuat dan disimpan.
contoh:
// ————-
// Resolve DNS
// ————-
zone “siti.comt” IN {
type master;
file “t”; //–> lokasi dan nama file zone
allow-update { none; };
};
// ————-
// Reverse DNS
// ————-
zone “1.168.192.in-addr.arpa” IN {
type master;
allow-update { “s”; }; –> lokasi dan nama file zone
};
include “/etc/named.primary.conf”;
5. Lalu save “escape , : (titik dua)wq atau x! (tanda seru)”
6. Lalu masuk ‘cd(spasi)/var/named/’ dimana file named disimpan
7. Lalu ketik ’cp(spasi)named.local(spasi)s
vi(spasi)s
$TTL 86400
@ IN SOA .localhost. root.localhost.local. (
1997022700 ; Serial
28800 ; refresh
14400 ; retry
3600000 ; expiry
86400 ; minimum
IN NS root.localhost.
1 IN PTR root.localhost..
Ubah localhost pertama menjadi nama DNS yang kita buat, lalu localhost kedua menjadi nama hostname/nama komputer, lalu ubah local menjadi nama DNS yang kita buat, lalu root.localhost. pertama ubah menjadi hostname.DNS kita, dan root.localhost. yang kedua juga sama. ubah angka 1 menjadi IP Address
$TTL 86400
@ IN SOA .siti.com. root.server.siti.com. (
1997022700 ; Serial
28800 ; refresh
14400 ; retry
3600000 ; expiry
86400 ; minimum
IN NS server.siti.com.
1 IN PTR server.siti.com.
8. Lalu save
9. Setelah itu copy kan file s ke t ’ cp s t ’
$TTL 86400
@ IN SOA .siti.com. root.server.siti.com. (
1997022700 ; Serial
28800 ; refresh
14400 ; retry
3600000 ; expiry
86400 ; minimum
IN NS server.siti.com.
server IN A 192.168.1.1
www IN CNAME server.siti.com.
mail IN CNAME server.siti.com.
ubah angka 1 menjadi hostname , ubah PTR menjadi A , ubah server.siti.com yang kedua menjadi alamat IP , www IN CNAME server.siti.com. untuk domain , mail IN CNAME server.siti.com untuk mail
10. Lalu save
11. Setelah itu lalu masuk ke hosts ‘vi(spasi)/etc/hosts’
12. Lalu tambahkan alamat IP, hostname(spasi)hostname.DNS
13. Save, lalu restart ’ service named restart ’ lalu ‘killall -HUP named
14. Setelah itu cek ‘ping.www.siti.com”
Dan pembuat DNS pun selesai dibuat
Membuat Web Server dengan menggunakan Joomla
1. Ketik ’vi(spasi)/etc/httpd/conf/httpd.conf’ untuk memulai konfigurasi web server
2. Kemudian masuk pada konfigurasi web server
3. Lalu ketik / ( sles ) server name untuk memindai di server name_new.hosts.name:80 diubah menjadi server name_www.siti.com ( dns yang telah dibuat)
4. Lalu tambahkan directonary file dengan index. php contoh index.html(spasi)index.php(spasi)index.html
5. Copy-kan kembali Name Virtual Host *80 dibawahnya dan ubah menjadi Name Virtual Host (spasi)IP yang digunakan lalu
ditambah dengan IP
Server admin : admin@ siti.com
Document root : home / siti / www
Server name : www siti. com
Error log : logs / dummy.host siti.com - error.log
Custom log : logs / dummy.host siti.com - acces.log common
Dan bila perlu kita hanya menggunakan Document root dan Server Name
6. Buat User baru atau folder baru = mkdir(spasi)siti
7. Masuk ke folder = cd siti
8. Buat folder = mkdir www
9. Lalu cari dimana file joomla disimpan contoh di root = cd lalu enter Document root joomla
10. Copy-kan jomla tersebut
Cp joomla _/ home / siti / www lalu enter
11. Lalu masuk kembali ke folder www = ho unzip_joomla lalu enter
12. Lalu berikan akses pada web server tersebut dengan mengetikan shmod_755_/ home / siti chomd_777_/ siti / www (memberi aksen full )
13. Lalu berikan aksen penuh pada konfigurasi joomla
Chmod 777 */ ( file awal )
Chmod 777 */* ( file awal dan yang ada di dalam )
14. setelah itu restart
Service_hthpd_restart
15. Lalu cek web server tersebut
Lynx_www. siti . com
16. Lalu web server pun sudah selesai dibuat
2. Kemudian masuk pada konfigurasi web server
3. Lalu ketik / ( sles ) server name untuk memindai di server name_new.hosts.name:80 diubah menjadi server name_www.siti.com ( dns yang telah dibuat)
4. Lalu tambahkan directonary file dengan index. php contoh index.html(spasi)index.php(spasi)index.html
5. Copy-kan kembali Name Virtual Host *80 dibawahnya dan ubah menjadi Name Virtual Host (spasi)IP yang digunakan lalu
Server admin : admin@ siti.com
Document root : home / siti / www
Server name : www siti. com
Error log : logs / dummy.host siti.com - error.log
Custom log : logs / dummy.host siti.com - acces.log common
Dan bila perlu kita hanya menggunakan Document root dan Server Name
6. Buat User baru atau folder baru = mkdir(spasi)siti
7. Masuk ke folder = cd siti
8. Buat folder = mkdir www
9. Lalu cari dimana file joomla disimpan contoh di root = cd lalu enter Document root joomla
10. Copy-kan jomla tersebut
Cp joomla _/ home / siti / www lalu enter
11. Lalu masuk kembali ke folder www = ho unzip_joomla lalu enter
12. Lalu berikan akses pada web server tersebut dengan mengetikan shmod_755_/ home / siti chomd_777_/ siti / www (memberi aksen full )
13. Lalu berikan aksen penuh pada konfigurasi joomla
Chmod 777 */ ( file awal )
Chmod 777 */* ( file awal dan yang ada di dalam )
14. setelah itu restart
Service_hthpd_restart
15. Lalu cek web server tersebut
Lynx_www. siti . com
16. Lalu web server pun sudah selesai dibuat
Senin, 04 Mei 2009
INSTALASI LINUX
15.2 Membuat Boot Disk
Sebagian besar distribusi Linux terbaru saat ini dikemas dalam CD yang bootable. Jika komputer kita mendukung booting melalui CD-ROM dan instalasi dilakukan melalui CD-ROM, kita tidak perlu membat boot disk. Jika tidak, maka kita harus membuat boot disk untuk digunakan saat instalasi. Yang dibutuhkan adalah dua buah disket 3.5 inci high-density (1.44MB) yang telah di format. Beri label pada disket tersebut, masing-masing “RedHat Boot Disk” dan “RedHat Supplemental Disk”.
Untuk membuat kedua disket itu dari MS-DOS, jalankan program rawrite.exe yang terdapat pada dalam CD RedHat pada direktori dosutil. Program rawrite akan menanyakan nama disk image. Masukkan disket “RedHat Boot Disk” di drive A:, ketik boot.img dan tekan Enter. Selesai, disket “RedHat Boot Disk” bisa dikeluarkan dari drive A:
Jalankan lagi rawrite.exe. Masukkan disket ke “Supplemental” di drive A:, ketik supp.img dan tekan Enter. Selesai.
Untuk membuat kedua disket itu dari sistem Linux, dapat digunakan program utilitas dd. Mount dulu cd RedHat kemudian pindah ke direktori images di CD-ROM. Gunakan perintah ini untuk membuat RedHat Boot Disk”:
dd if=boot.img of=/dev/fd0 bs=1440k
Kemudian untuk RedHat Supplemental Disk dibuat dengan perintah:
dd if=supp.img of=/dev/fd0 bs=1440k
15.3 Virtual Console
Saat instalasi berlangsung, user tidak hanya bisa melihat kotak dialog yang menuntun proses instalasi tapi bagi user yang sudah berpengalaman juga dapat melihat proses diagnostik dan jalannya proses dengan memanfaatkan virtual console. Lima buah virtual console yang tersedia dapat membantu mengatasi masalah saat instalasi, yaitu:
• Console 1 menampilkan kotak dialog
• Console 2 menampilkan prompt shell
• Console 3 menampilkan pesan-pesan instalasi program (install log)
• Console 4 menampilkan pesan-pesan kernel dan sistem program lainnya (system log)
• Console 5 menampilkan pesan-pesan lainnya
Untuk berpindah-pindah console dapat dilakukan dengan menekan tombol Alt+F1, Alt+F2 .. Alt+F5. Tidak perlu harus mengetahui pesan-pesan di console lain karena instalasi di console 1 sudah lebih dari cukup.
15.4 Proses Instalasi Awal
Saat booting (baik dengan CD-ROM ataupun dengan bootdisk) pertama kali akan muncul pesan selamat datang, kemudian muncul pertanyaan pilihan apakah hendak melakukan instalasi dalam mudis grafis ataukah dalam modus text. Dalam modul ini akan dipilih tipe instalasi dalam modus text. Kotak dialog selanjutnya adalah pilihan keyboard, gunakan tanda panah atau tombol TAB untuk bergerak.
Selanjutnya adalah kotak dialog pilihan metode instalasi yang akan dipakai, pilihan pertama Local CDROM dan yang lain NFS, Hard disk, FTP serta SMB. Untuk kali ini pilihan metode instalasinya adalah dari CDROM
Program instalasi akan menanyakan apa jenis CD-ROM drive. Kebanyakan CD-ROM drive untuk home PC adalah IDE/ATAPI. Bila jenisnya SCSI CD-ROM drive selanjutnya program menanyakan jenis adapter SCSI-nya. Bila CD-ROM drive bukan termasuk keduanya, pilih other dan driver untuk CD-ROM tersebut.
Setelah semua informasi benar di masukkan, program menanyakan apakah akan menginstalasi sistem baru atau upgrade. Pilihan upgrade hanya bisa dilakukan bila versi lama dari RedHat Linux yang berbasis RPM telah ada dalam komputer.
Bila yang di pilih Install, program secara otomatis akan menjalankan program utilitas fips atau disk druid yang akan menyusun partisi-partisi hard disk.
Partisi Hard Disk
PERHATIAN bagi mereka yang akan berbagi partisi dengan sistem lain (Windows95, OS/2 dll). Kesalahan mempartisi hard disk dapat menghapus seluruh sistem dan isi hard disk oleh karena itu lakukan bagian ini dengan hati-hati, bila perlu backup dulu sistem yang ada. (Sepertinya ini peringatan untuk hati-hati yang kesekian kali dan saya harap Anda tidak berpikir Linux sangat tidak aman dan susah di instalasi. Peringatan-peringatan tersebut hanya untuk membuat kita lebih teliti dalam bekerja dan cermat membaca petunjuk instalasi)
Perintah-perintah yang di gunakan dalam program partisi fdisk adalah:
• m, untuk menampilkan seluruh perintah yang tersedia berikut penjelasannya/help.
• p, untuk menampilkan tabel partisi hard disk.
• n, membuat partisi baru.
• t, mengeset atau merubah tipe partisi.
• l, menampilkan daftar tipe-tipe partisi berikut nomor ID masing-masing.
• w, menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Sebelum mulai, selalu periksa informasi partisi hard disk saat itu dengan perintah p. Sedikitnya diperlukan dua buah partisi untuk Linux, yaitu partisi untuk root dan swap tapi bila spasi hard disk tidak membatasi bisa di buat beberapa partisi lain.
Partisi dibuat dengan perintah n dan kemudian bisa dipilih e untuk partisi extended dan p untuk partisi primer. Pilih p untuk pertama kali ini. Berikutnya adalah menentukan silinder awal dan besar partisinya, misalanya untuk partisi ini diinginkan besarnya 500MB maka masukkan +500M. Sampai disini, partisi Linux native yang pertama sudah terbentuk.
Selanjutnya adalah membuat partisi swap. Partisi ini digunakan sebagai penampung informasi yang sedang tidak digunakan oleh RAM, tujuannya agar RAM tetap memiliki ruangan yang kosong untuk menerima informasi baru. Beberapa orang berpendapat partisi ini harus diberikan sedikitnya 32MB saat menjalankan X Window atau sedikitnya 2 kali jumlah RAM. Tapi beberapa orang yang memiliki RAM lebih dari 64MB melaporkan sistem mereka dapat bekerja dengan baik walaupun tanpa partisi swap.
Membuat partisi swap sama halnya dengan diatas, dengan perintah n, pilih p dan tentukan silender awal serta besarnya partisi swap tersebut. Untuk partisi swap, tipe partisinya harus dirubah dengan perintah t dan masukkan kode hex 82 untuk partisi ini.
Bila ruang hard disk masih tersisa ulangi pembuatan partisi yang lain. Kita di ijinkan membuat hingga empat buah partisi primer dalam sebuah hard disk, setelah itu hanya dapat di buat partisi extended di masing-masing partisi primer.
Setelah semua partisi di buat, tekan w untuk menyimpannya dan akan kembali ke program instalasi. Selanjutnya partisi swap baru di buat akan di format supaya bisa di gunakan untuk Linux. Bila ada partisi sistem lain, misalnya Windows95, kita diberi kesempatan untuk memberikan nama mount point ke partisi tersebut agar nanti Linux bisa membaca partisi tersebut. Tombol Edit dapat digunakan untuk merubah mount point masing-masing partisi.
Program instalasi selanjutnya akan menginstalasi paket-paket program.
Instalasi Paket Program
Instalasi paket program adalah tahap berikutnya dari rangkaian tahap instalasi RedHat Linux. Instalasi paket program juga akan dipandu dengan baik, pertama kali akan ditampilkan kotak dialog yang menampilkan komponen program yang telah dikelompokkan secara rapi oleh RedHat. Tapi kita bisa memilih paket-paket program apa yang ingin di instalasi dengan mengaktifkan(memberi tanda *) pada pilihan Select individual packages.
Kadang-kadang, program tertentu tergantung pada program lain supaya dapat bekerja dengan baik. Hal ini disebut dependency dan ini sering terjadi bila user yang tidak berpengalaman memilih Select individual packages dan menentukan sendiri paket program yang ingin di instalasi. Tapi tidak perlu khawatir, bila program instalasi mendeteksi adanya paket program tidak dipilih padahal dibutuhkan oleh paket program lain maka secara otomatis program instalasi akan menunjukkan paket-paket program yang harus di instalasi.
Format, Instalasi dan Menunggu
Tugas selanjutnya biarlah dikerjakan oleh program instalasi, memformat semua partisi dan menginstalasi paket program yang telah ditentukan. Pekerjaan ini akan memakan waktu sedikit lama dan yang dapat kita lakukan saat itu adalah hanya menunggu.
Bila tidak ada masalah, waktu menunggu akan berakhir dengan tampilan kotak dialog selanjutnya, yaitu Konfigurasi Alat seperti mouse, video, monitor, kartu ethernet dan printer.
Konfigurasi Peripheral dan X Windows
Setelah memformat seluruh partisi dan menginstalasi semua paket program, selanjutnya secara otomatis program instalasi akan mendeteksi kehadiran mouse berikut port di mana mouse tersebut dihubungkan.
Bila saat instalasi paket program kita memilih X Window System, maka program instalasi akan menjalankan Xconfigurator. Pertama, akan ditanyakan informasi mengenai kartu video bila kartu video yang kita miliki tidak ada dalam daftar yang di berikan, cobalah pilih unlisted card. Kedua, Xconfigurator akan memberi daftar pilihan monitor atu pilih saja custom bila monitor milik kita tidak ada dalam daftar.
Selanjutnya adalah pilihan modus video. Pilih modus video yang ingin di jalankan tapi perhatikan jumlah memori video yang dimiliki, untuk 1MB video memori tidak cukup baik menjalankan modus 32. Semua informasi di atas akan ditulis dalam file /etc/X11/XF86Config.
Konfigurasi Networking
Bila komputer tidak di rencanakan untuk di hubungkan dengan mesin lain dalam suatu jaringan, pilih saja No. Bila dipilih Yes, kita harus memasukkan IP address, netmask, default gateway dan nameserver primer serta domain name, hostname dan nameserver tambahan lainnya.
Printer
Konfigurasi printer bisa di lewati dan di setup di lain waktu. Koneksi printer dapat dipilih: Local, Remote atau LAN-Manager. Kemudian ditanyakan nama queue, direktori spool, merek dan modelnya, ukuran kertas yang dipakai serta kedalaman warna bila printernya berwarna.
Untuk local printer harus diberikan nama port dimana printer tersebut dihubungkan. Untuk remote printer memerlukan IP address host serta nama queue di remote host. Sedangkan untuk printer LAN-Manger memerlukan nama host, IP number host, nama printer, username yang akan menggunakan printer dan password-nya.
Clock
Program instalasi juga akan menanyakan time zone dimana kita berada dan mengeset CMOS clock komputer. Bila clock diset untuk waktu lokal, Linux maupun sistem operasi lain (seperti Windows95) akan menggunakan clock tersebut. Bila diset menggunakan GMT atau UTC, Linux akan mengikuti perubahan itu tapi Windows95 tidak.
Password
Isian password muncul setelah seting clock. Password ini adalah password root dan digunakan untuk melindungi sistem. Perlu dua kali memasukkan password dengan benar, password sedikitnya enam karakter atau angka dan dapat berupa huruf besar atau kecil, atau campuran diantara itu semua. Password sebaiknya tidak mudah ditebak orang lain dan jangan melupakan password ini karena sistem tidak akan bisa dibuka tanpa password.
Instalasi LILO
Setelah mengeset password, selesai sudah instalasi RedHat Linux. Bisa dilanjutkan dengan menginstalasi LILO jika dikendaki. Kotak dialog LILO menanyakan di mana LILO akan di instalasi. Pilih dimana LILO akan diletakkan atau Skip saja bila tidak ingin menginstalasinya. Cobalah dengan memilih MBR.
Setelah menekan Ok, program instalasi akan mereboot sistem, tunggu beberapa detik. Pada beberapa komputer ada kalanya BIOS melaporkan adanya penulisan di MBR, pilih saja Ok atau expected (karena memang kita sengaja menuliskan informasi LILO di MBR).
Prompt boot: menandakan LILO telah dimuat tekan Enter atau biarkan beberapa saat , LILO akan meload kernel Linux (defaultnya, LILO akan meload Linux). Ketikan root pada prompt login: dan isi password pada prompt password:
Bila melihat prompt pagar seperti ini
[root@localhost root] #
berarti instalasi yang melelahkan ini telah berhasil. Selamat!
Sebagian besar distribusi Linux terbaru saat ini dikemas dalam CD yang bootable. Jika komputer kita mendukung booting melalui CD-ROM dan instalasi dilakukan melalui CD-ROM, kita tidak perlu membat boot disk. Jika tidak, maka kita harus membuat boot disk untuk digunakan saat instalasi. Yang dibutuhkan adalah dua buah disket 3.5 inci high-density (1.44MB) yang telah di format. Beri label pada disket tersebut, masing-masing “RedHat Boot Disk” dan “RedHat Supplemental Disk”.
Untuk membuat kedua disket itu dari MS-DOS, jalankan program rawrite.exe yang terdapat pada dalam CD RedHat pada direktori dosutil. Program rawrite akan menanyakan nama disk image. Masukkan disket “RedHat Boot Disk” di drive A:, ketik boot.img dan tekan Enter. Selesai, disket “RedHat Boot Disk” bisa dikeluarkan dari drive A:
Jalankan lagi rawrite.exe. Masukkan disket ke “Supplemental” di drive A:, ketik supp.img dan tekan Enter. Selesai.
Untuk membuat kedua disket itu dari sistem Linux, dapat digunakan program utilitas dd. Mount dulu cd RedHat kemudian pindah ke direktori images di CD-ROM. Gunakan perintah ini untuk membuat RedHat Boot Disk”:
dd if=boot.img of=/dev/fd0 bs=1440k
Kemudian untuk RedHat Supplemental Disk dibuat dengan perintah:
dd if=supp.img of=/dev/fd0 bs=1440k
15.3 Virtual Console
Saat instalasi berlangsung, user tidak hanya bisa melihat kotak dialog yang menuntun proses instalasi tapi bagi user yang sudah berpengalaman juga dapat melihat proses diagnostik dan jalannya proses dengan memanfaatkan virtual console. Lima buah virtual console yang tersedia dapat membantu mengatasi masalah saat instalasi, yaitu:
• Console 1 menampilkan kotak dialog
• Console 2 menampilkan prompt shell
• Console 3 menampilkan pesan-pesan instalasi program (install log)
• Console 4 menampilkan pesan-pesan kernel dan sistem program lainnya (system log)
• Console 5 menampilkan pesan-pesan lainnya
Untuk berpindah-pindah console dapat dilakukan dengan menekan tombol Alt+F1, Alt+F2 .. Alt+F5. Tidak perlu harus mengetahui pesan-pesan di console lain karena instalasi di console 1 sudah lebih dari cukup.
15.4 Proses Instalasi Awal
Saat booting (baik dengan CD-ROM ataupun dengan bootdisk) pertama kali akan muncul pesan selamat datang, kemudian muncul pertanyaan pilihan apakah hendak melakukan instalasi dalam mudis grafis ataukah dalam modus text. Dalam modul ini akan dipilih tipe instalasi dalam modus text. Kotak dialog selanjutnya adalah pilihan keyboard, gunakan tanda panah atau tombol TAB untuk bergerak.
Selanjutnya adalah kotak dialog pilihan metode instalasi yang akan dipakai, pilihan pertama Local CDROM dan yang lain NFS, Hard disk, FTP serta SMB. Untuk kali ini pilihan metode instalasinya adalah dari CDROM
Program instalasi akan menanyakan apa jenis CD-ROM drive. Kebanyakan CD-ROM drive untuk home PC adalah IDE/ATAPI. Bila jenisnya SCSI CD-ROM drive selanjutnya program menanyakan jenis adapter SCSI-nya. Bila CD-ROM drive bukan termasuk keduanya, pilih other dan driver untuk CD-ROM tersebut.
Setelah semua informasi benar di masukkan, program menanyakan apakah akan menginstalasi sistem baru atau upgrade. Pilihan upgrade hanya bisa dilakukan bila versi lama dari RedHat Linux yang berbasis RPM telah ada dalam komputer.
Bila yang di pilih Install, program secara otomatis akan menjalankan program utilitas fips atau disk druid yang akan menyusun partisi-partisi hard disk.
Partisi Hard Disk
PERHATIAN bagi mereka yang akan berbagi partisi dengan sistem lain (Windows95, OS/2 dll). Kesalahan mempartisi hard disk dapat menghapus seluruh sistem dan isi hard disk oleh karena itu lakukan bagian ini dengan hati-hati, bila perlu backup dulu sistem yang ada. (Sepertinya ini peringatan untuk hati-hati yang kesekian kali dan saya harap Anda tidak berpikir Linux sangat tidak aman dan susah di instalasi. Peringatan-peringatan tersebut hanya untuk membuat kita lebih teliti dalam bekerja dan cermat membaca petunjuk instalasi)
Perintah-perintah yang di gunakan dalam program partisi fdisk adalah:
• m, untuk menampilkan seluruh perintah yang tersedia berikut penjelasannya/help.
• p, untuk menampilkan tabel partisi hard disk.
• n, membuat partisi baru.
• t, mengeset atau merubah tipe partisi.
• l, menampilkan daftar tipe-tipe partisi berikut nomor ID masing-masing.
• w, menyimpan semua perubahan yang telah dilakukan.
Sebelum mulai, selalu periksa informasi partisi hard disk saat itu dengan perintah p. Sedikitnya diperlukan dua buah partisi untuk Linux, yaitu partisi untuk root dan swap tapi bila spasi hard disk tidak membatasi bisa di buat beberapa partisi lain.
Partisi dibuat dengan perintah n dan kemudian bisa dipilih e untuk partisi extended dan p untuk partisi primer. Pilih p untuk pertama kali ini. Berikutnya adalah menentukan silinder awal dan besar partisinya, misalanya untuk partisi ini diinginkan besarnya 500MB maka masukkan +500M. Sampai disini, partisi Linux native yang pertama sudah terbentuk.
Selanjutnya adalah membuat partisi swap. Partisi ini digunakan sebagai penampung informasi yang sedang tidak digunakan oleh RAM, tujuannya agar RAM tetap memiliki ruangan yang kosong untuk menerima informasi baru. Beberapa orang berpendapat partisi ini harus diberikan sedikitnya 32MB saat menjalankan X Window atau sedikitnya 2 kali jumlah RAM. Tapi beberapa orang yang memiliki RAM lebih dari 64MB melaporkan sistem mereka dapat bekerja dengan baik walaupun tanpa partisi swap.
Membuat partisi swap sama halnya dengan diatas, dengan perintah n, pilih p dan tentukan silender awal serta besarnya partisi swap tersebut. Untuk partisi swap, tipe partisinya harus dirubah dengan perintah t dan masukkan kode hex 82 untuk partisi ini.
Bila ruang hard disk masih tersisa ulangi pembuatan partisi yang lain. Kita di ijinkan membuat hingga empat buah partisi primer dalam sebuah hard disk, setelah itu hanya dapat di buat partisi extended di masing-masing partisi primer.
Setelah semua partisi di buat, tekan w untuk menyimpannya dan akan kembali ke program instalasi. Selanjutnya partisi swap baru di buat akan di format supaya bisa di gunakan untuk Linux. Bila ada partisi sistem lain, misalnya Windows95, kita diberi kesempatan untuk memberikan nama mount point ke partisi tersebut agar nanti Linux bisa membaca partisi tersebut. Tombol Edit dapat digunakan untuk merubah mount point masing-masing partisi.
Program instalasi selanjutnya akan menginstalasi paket-paket program.
Instalasi Paket Program
Instalasi paket program adalah tahap berikutnya dari rangkaian tahap instalasi RedHat Linux. Instalasi paket program juga akan dipandu dengan baik, pertama kali akan ditampilkan kotak dialog yang menampilkan komponen program yang telah dikelompokkan secara rapi oleh RedHat. Tapi kita bisa memilih paket-paket program apa yang ingin di instalasi dengan mengaktifkan(memberi tanda *) pada pilihan Select individual packages.
Kadang-kadang, program tertentu tergantung pada program lain supaya dapat bekerja dengan baik. Hal ini disebut dependency dan ini sering terjadi bila user yang tidak berpengalaman memilih Select individual packages dan menentukan sendiri paket program yang ingin di instalasi. Tapi tidak perlu khawatir, bila program instalasi mendeteksi adanya paket program tidak dipilih padahal dibutuhkan oleh paket program lain maka secara otomatis program instalasi akan menunjukkan paket-paket program yang harus di instalasi.
Format, Instalasi dan Menunggu
Tugas selanjutnya biarlah dikerjakan oleh program instalasi, memformat semua partisi dan menginstalasi paket program yang telah ditentukan. Pekerjaan ini akan memakan waktu sedikit lama dan yang dapat kita lakukan saat itu adalah hanya menunggu.
Bila tidak ada masalah, waktu menunggu akan berakhir dengan tampilan kotak dialog selanjutnya, yaitu Konfigurasi Alat seperti mouse, video, monitor, kartu ethernet dan printer.
Konfigurasi Peripheral dan X Windows
Setelah memformat seluruh partisi dan menginstalasi semua paket program, selanjutnya secara otomatis program instalasi akan mendeteksi kehadiran mouse berikut port di mana mouse tersebut dihubungkan.
Bila saat instalasi paket program kita memilih X Window System, maka program instalasi akan menjalankan Xconfigurator. Pertama, akan ditanyakan informasi mengenai kartu video bila kartu video yang kita miliki tidak ada dalam daftar yang di berikan, cobalah pilih unlisted card. Kedua, Xconfigurator akan memberi daftar pilihan monitor atu pilih saja custom bila monitor milik kita tidak ada dalam daftar.
Selanjutnya adalah pilihan modus video. Pilih modus video yang ingin di jalankan tapi perhatikan jumlah memori video yang dimiliki, untuk 1MB video memori tidak cukup baik menjalankan modus 32. Semua informasi di atas akan ditulis dalam file /etc/X11/XF86Config.
Konfigurasi Networking
Bila komputer tidak di rencanakan untuk di hubungkan dengan mesin lain dalam suatu jaringan, pilih saja No. Bila dipilih Yes, kita harus memasukkan IP address, netmask, default gateway dan nameserver primer serta domain name, hostname dan nameserver tambahan lainnya.
Printer
Konfigurasi printer bisa di lewati dan di setup di lain waktu. Koneksi printer dapat dipilih: Local, Remote atau LAN-Manager. Kemudian ditanyakan nama queue, direktori spool, merek dan modelnya, ukuran kertas yang dipakai serta kedalaman warna bila printernya berwarna.
Untuk local printer harus diberikan nama port dimana printer tersebut dihubungkan. Untuk remote printer memerlukan IP address host serta nama queue di remote host. Sedangkan untuk printer LAN-Manger memerlukan nama host, IP number host, nama printer, username yang akan menggunakan printer dan password-nya.
Clock
Program instalasi juga akan menanyakan time zone dimana kita berada dan mengeset CMOS clock komputer. Bila clock diset untuk waktu lokal, Linux maupun sistem operasi lain (seperti Windows95) akan menggunakan clock tersebut. Bila diset menggunakan GMT atau UTC, Linux akan mengikuti perubahan itu tapi Windows95 tidak.
Password
Isian password muncul setelah seting clock. Password ini adalah password root dan digunakan untuk melindungi sistem. Perlu dua kali memasukkan password dengan benar, password sedikitnya enam karakter atau angka dan dapat berupa huruf besar atau kecil, atau campuran diantara itu semua. Password sebaiknya tidak mudah ditebak orang lain dan jangan melupakan password ini karena sistem tidak akan bisa dibuka tanpa password.
Instalasi LILO
Setelah mengeset password, selesai sudah instalasi RedHat Linux. Bisa dilanjutkan dengan menginstalasi LILO jika dikendaki. Kotak dialog LILO menanyakan di mana LILO akan di instalasi. Pilih dimana LILO akan diletakkan atau Skip saja bila tidak ingin menginstalasinya. Cobalah dengan memilih MBR.
Setelah menekan Ok, program instalasi akan mereboot sistem, tunggu beberapa detik. Pada beberapa komputer ada kalanya BIOS melaporkan adanya penulisan di MBR, pilih saja Ok atau expected (karena memang kita sengaja menuliskan informasi LILO di MBR).
Prompt boot: menandakan LILO telah dimuat tekan Enter atau biarkan beberapa saat , LILO akan meload kernel Linux (defaultnya, LILO akan meload Linux). Ketikan root pada prompt login: dan isi password pada prompt password:
Bila melihat prompt pagar seperti ini
[root@localhost root] #
berarti instalasi yang melelahkan ini telah berhasil. Selamat!
Langganan:
Postingan (Atom)